Smart Casual Adalah

Smart Casual Adalah

Spesifikasi Infinix Smart 6 NFC

Memori Smart 6 Plus Paling Unggul

Infinix Smart 6, Smart 6 NFC, dan Smart 6 HD disokong dengan RAM 2 GB serta memori internal 32 GB. Konfigurasi memori ketiga ponsel terbilang pas-pasan untuk ukuran zaman sekarang.

Namun, karena ketiganya memakai sistem operasi Android edisi "Go" yang ringan, pemakaian sehari-hari masih cukup memadai. Anda juga masih bisa menjalankan dua sampai empat aplikasi dalam satu waktu.

Di sektor ini, Smart 6 Plus adalah yang paling unggul. Pasalnya, ia dibekali RAM 3 GB berikut memori internal 64 GB. Karena RAM-nya lebih besar, HP ini punya kemampuan multitasking yang lebih oke.

Smart 6 Plus juga memakai sistem operasi Android edisi "Go". Meski demikian, ia masih dibekali fitur extended RAM untuk menambah RAM secara virtual hingga 3 GB. Jadi total HP ini bisa punya RAM 6 GB.

Fitur ini mungkin bakal berguna saat Anda ingin gila-gilaan membuka banyak aplikasi. Bisa juga berguna saat Anda memainkan gim yang agak berat.

Sementara itu, memori internal Smart 6 Plus dua kali lipat lebih lapang ketimbang tiga saudaranya. File foto, video, hingga aplikasi, akan bisa ditampung lebih banyak oleh si ponsel.

Adapun keempat ponsel memiliki satu kesamaan di sektor memori. Kesamaan itu adalah adanya slot microSD khusus yang bisa menampung memori hingga 512 GB.

Spesifikasi Infinix Smart 6 Plus

Dear Hoteliers, kali ini saya akan membagikan info mengenai pengertian dari Casual On Call atau yang biasa disebut casual panggilan. Dalam dunia perhotelan, istilah ini sudah tidak asing lagi, karena hampir semua hotel pasti menggunakan Casual on Call pada saat tertentu.

Dalam menjalankan bisnisnya, volume kerja perusahaan kadang meningkat dari statistik biasanya. Load kerja sebuah hotel meningkat pada saat event perkawinan (wedding), pertemuan (meeting), ulang tahun (birthday), atau acara acara besar lainnya.

Dalam kondisi ini, tenaga kerja menjadi kritis. Karyawan tetap yang menangani pekerjaan rutin, misalnya waiter, kewalahan menghadapi kemauan pengunjung yang membludak. Dalam situasi ini, casual on call sering menjadi solusi bagi hotel yang memerlukan pasukan cadangan. Nah, oleh karena itu kebanyakan casual on call terdapat di departement F&B khususnya Banquet.

Dalam prakteknya, casual on call merupakan karyawan lepas yang jam kerjanya tidak tetap. Biasanya karyawan casual dibutuhkan untuk memenuhi keadaan sementara dimana volume pekerjaan meningkat, sementara karyawan tetap tidak cukup mampu untuk meng-handle situasi yang ada. Dan setelah kondisi kritis berkurang, karyawan lepas tadi ditarik mundur ke belakang garis bisnis. Jadi, casual on call ini bekerja mengikuti volume kerja perusahaan yang berubah-ubah sesuai kebutuhannya.

Dalam UU Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003, juga Kepmenakertrans No. KEP.100/MEN/VI/2004, casual on call ini disebut juga karyawan harian lepas. Sesuai pasal 10 ayat (1) Kepmenakertrans, untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja harian atau lepas. Perjanjian ini juga menentukan, bahwa upah karyawan harian lepas tersebut didasarkan pada kehadiran karyawan.

Baik UU Ketenagakerjaan maupun Kepmenakertrans tidak menentukan secara spesifik batas maksimal jam kerja karyawan, sehingga batasannya mengikuti jam kerja secara umum, yang menurut Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan maksimal 40 jam dalam seminggu. Kalau hari kerjanya 5 hari dalam seminggu, maka karyawan harian lepas bekerja maksimal 8 jam sehari,  atau maksimal 7 jam kerja sehari kalau hari kerja karyawan 6 hari seminggu.

Meski tidak mengatur jam kerja, tapi Kepmenakertrans mengatur hari kerja karyawan harian lepas. Ketentuannya, hari kerja karyawan adalah kurang dari 21 hari dalam sebulan. Jika karyawan harian lepas dipekerjakan selama 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut, maka status karyawan lepas tersebut akan menjadi karyawan tetap berdasarkan PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu).

Seiring berkembangnya waktu, kini tak hanya HP harga selangit yang bawakan fitur-fitur dan spesifikasi keren. Bahkan dengan harga 1 jutaan lebih sedikit saja, Anda sudah dapat memiliki Infinix Smart 5 dan Infinix Smart 6 yang bawakan sensor dan fitur berguna untuk keseharian Anda.

Hadir di bawah naungan Infinix, ponsel-ponsel murah ini pastinya akan memberikan yang lebih. Ini karena Infinix memang sebuah brand yang sudah dianggap spesialis dalam hal produk murah meriah dengan fitur yang kadang buat konsumen tidak habis pikir, seperti layar segede gaban yang nyaris menyerupai tablet, ataupun sensor sidik jari di rentang harga 1 juta.

Nah, mengingat keduanya ini merupakan "kakak beradik" dengan nama yang nyaris sama, tidak ada salahnya mencoba memahami apa yang membedakan dua HP ini. Yuk, disimak sampai tuntas yang berikut ini!

Ada yang Punya Varian NFC

Satu hal penting lagi adalah soal kehadiran NFC. Infinix Smart 5 tidak punya NFC. Begitu juga sebenarnya dengan Infinix Smart 6. Namun, ada varian Infinix Smart 6 yang punya embel-embel NFC. Namanya Infinix Smart 6 NFC. Ini adalah ponsel Infinix Smart 6 yang punya fitur NFC. Selebihnya, spesifikasinya mirip dengan Infinix Smart 6

Infinix memang brand yang layak dilirik karena sederet produknya yang murah. Untuk varian dengan RAM 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB, Infinix Smart 5 memiliki harga rilis sebesar Rp1.159.000,-. Sementara itu, ia pun tersedia dalam varian 3 GB + 64 GB dengan harga Rp1.349.000,-.

Ini berbeda dengan Infinix Smart 6 yang dibanderol dengan harga rilis Rp1.249.000,- (RAM 2 GB + 32 GB). Sementara untuk Infinix Smart 6 NFC, dibanderol dengan harga Rp1.299.000

Dengan beragam fitur dan spesifikasi yang dihadirkan, membuat Smart 5 dan 6 layak menempati tempat istimewa di hati pencinta gadget. Jadi, mana yang Anda pilih?

Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di

. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!

Masa pekerjaannya di Carisinyal menumbuhkan sebuah interest baru terhadap dunia gadget. Hal ini membuatnya seringkali terpana dengan ponsel dan tablet berkualitas tinggi dengan harga yang begitu miring. Ponsel yang ia paling anggap menarik merupakan Xiaomi Mi A1 yang senantiasa menemaninya sejak 2018. Ponsel tersebut simply works untuk memenuhi segala kebutuhan hiburan dan produktivitasnya.

Sudah menjadi kebiasaan Infinix mengeluarkan banyak model dalam satu seri. Hal ini merupakan upaya Infinix untuk menyediakan smartphone sesuai kebutuhan konsumen. Hanya saja, penamaan antarmodel yang mirip kerap bikin bingung konsumen.

Misalnya saja, pada Infinix Smart 6 Series, ada empat HP di rentang harga sama yang namanya nyaris sama. Keempat HP satu jutaan itu adalah Infinix Smart 6, Infinix Smart 6 NFC, Infinix Smart 6 HD, dan Infinix Smart 6 Plus.

Nah, dalam artikel ini, Carisinyal akan coba bantu Anda mencari perbedaan masing-masing ponsel. Saat mengetahui perbedaan keempat HP Infinix Smart 6 Series tersebut, Anda bisa lebih cermat menentukan pilihan. Simak spesifikasi utama empat ponsel itu seperti berikut sebelum masuk ke pembahasan.

Helio A20 vs. Unisoc SC9863A

Sejatinya, opsi chipset tidak hanya berpengaruh pada aktivitas gaming saja melainkan juga pada kemampuannya menjalankan tugas sehari-hari, seperti loading aplikasi, pemrosesan kegiatan fotografi, mengekstrak file kompresan, dan masih banyak lagi. Itu mengapa, penting untuk menelaah chipset mana yang lebih baik di antara Infinix Smart 5 dan Smart 6, terlepas keduanya sama sekali tidak ditujukan untuk gaming.

Adalah Infinix Smart 5 yang hadir di tahun 2020, mengandalkan SoC dari MediaTek yakni Helio A20 yang mengusung proses fabrikasi 12 nm. Ini merupakan salah satu jenis SoC MediaTek entry level yang paling sederhana, hanya menawarkan konfigurasi empat inti CPU saja alih-alih delapan.

Adapun keempat CPU tersebut adalah ARM Cortex A53 yang berlari pada kecepatan 1.8 GHz. Sementara itu, ia turut mengusung PowerVR GE8320 sebagai kartu pengolah grafisnya.

Chipset ini bisa dikatakan memiliki dapur pacu yang kurang memadai untuk standar zaman sekarang, sebuah hal yang akhirnya Infinix perbaiki pada seri generasi penerusnya yaitu Infinix Smart 6.

Meski berada di tingkatan entry level yang sama, namun setidaknya Infinix Smart 6 sudah membawakan Unisoc SC9863A yang hadirkan konfigurasi delapan inti prosesor, atau yang biasa disebut octa-core.

Kinerja chipset ini memang dinilai lebih baik dari sebelumnya. Tapi, kekurangannya terletak pada proses fabrikasi yang lebih tinggi yakni 28 nm. Sekadar informasi, tingginya angka proses fabrikasi secara umum berpengaruh pada tingkat efisiensi chipset. Adapun kartu pengolah grafisnya merupakan PowerVR IMG8322.

Untuk diketahui, sebuah sumber bernama NanoReview memaparkan hasil benchmark Helio A25 yang mencapai 89.418 poin saja (AnTuTu v9). Sedangkan, Unisoc SC9863A jauh lebih baik di angka 123.076 poin (AnTuTu v9). Kendati hanya berupa perbandingan hasil benchmark sintetis, jomplangnya kedua skor tersebut secara terang-terangan memberikan gambaran bahwa Infinix Smart 6 memang punya chipset lebih bertenaga dibanding Infinix Smart 5.

Desain Penutup Belakang

Desain keempat HP Smart 6 Series bisa dikelompokkkan menjadi tiga jenis. Smart 6 dan Smart 6 NFC sama, sedangkan dua yang lain punya corak masing-masing. Langkah paling mudah untuk mengetahui perbedaan tiga jenis desain ponsel-ponsel ini adalah melihat bagian belakangnya.

Pada bagian belakang Smart 6 dan Smart 6 NFC, terdapat tekstur yang disebut Infinix sebagai "Gelombang Aurora". Tekstur ini berkilau saat terkena paparan cahaya. Membuatnya cukup menarik perhatian

Corak lain yang ada di sisi belakang kedua HP adalah modul kamera mengotak dengan warna selaras penutup belakang. Ada juga sensor pemindai sidik jari yang ditaruh di sisi tengah atas.

Untuk Smart 6 HD, penutup belakangnya tampak minimalis. Tidak ada tekstur seperti Smart 6 dan Smart 6 NFC. Namun, penutup belakang HP ini punya dua polesan sisi gelap dan sisi terang. Wilayah sisi gelap segaris dengan modul kamera belakang.

Hal lain yang membuat sisi belakang Smart 6 HD terlihat minimalis adalah tidak ada sensor pemindai sidik jari. Infinix menyebut desain HP ini dengan "Aura Waves". Sisi belakang Smart 6 HD juga punya sifat memantulkan cahaya, sehingga tampak berkilauan.

Mengenai Smart 6 Plus, desainnya terlihat paling moderen. Sisi belakangnya minimalis dengan tepian yang rata (flat). Modul kameranya kotak memanjang dengan kelir hitam. Hanya ada dua lensa kamera besar di modul tersebut.

Ada juga sensor pemindai sidik jari di dekat modul kamera. Infinix menamai desain Smart 6 Plus dengan "Elegant Skyline Mirror Design".

Adapun sisi keempat ponsel mirip-mirip saja karena sama-sama memakai kamera depan ala tetesan air. Hal pembeda di sektor desain berakhir pada dimensi.

Smart 6 dan dan Smart 6 NFC punya dimensi 165.4 x 73.4 x 8.8 mm dengan bobot sekitar 195 gram. Lalu Smart 6 HD memiliki ukuran 165.64 x 76.4 x 9.05 mm berikut bobot 228 gram. Terakhir Smart 6 Plus berdimensi 172.6 x 77.7 x 8.7 mm dengan berat 202 gram.

Keempat ponsel sama-sama memakai layar berpanel IPS LCD yang resolusinya HD+ dengan refresh rate 60 Hz. Kendati demikian, bentang layar yang diberikan Infinix kepada keempat produknya tidaklah sama.

Ponsel dengan bentang layar paling lebar adalah Infinix Smart 6 Plus dengan 6.82 inci. Rasio layar banding bodi HP ini tinggi, mencapai 91%. Layar Smart 6 Plus punya tingkat kecerahan sekitar 440 nit.

Sementara itu, layar Smart 6, Smart 6 NFC, dan Smart 6 HD sama-sama berbentang 6.6 inci. Ukuran itu sedikit lebih rendah ketimbang diagonal layar Smart 6 Plus. Namun, layar ketiga ponsel malah sedikit lebih cerah dengan tingkat kecerahan puncak 500 nit.

Sistem Operasi saat Rilis

Yang perlu Anda ketahui dari dua HP ini adalah konfigurasi RAM dan memori internalnya yang terbatas yakni 2 GB dan 32 GB. Oleh karena itu, perusahaan pun memasangkan sistem operasi Android Go Edition yang disinyalir lebih cepat dari Android biasa dalam hal pembukaan aplikasi dan manajemen aplikasi di latar belakang.

Akan tetapi, keduanya memang tawarkan versi berbeda saat pertama kali dirilis. Seperti Infinix Smart 5 misalnya, yang dihadirkan pada tahun 2020 sehingga hanya mengusung Android 10 Go Edition. Sementara itu, Infinix Smart 6 punya OS lebih baru dengan Android 11 Go Edition.

Pada dasarnya, Android Go Edition punya fitur-fitur yang sama dengan reguler, hanya saja Google Play Store akan menggiring Anda untuk mengunduh varian Go dari aplikasi-aplikasi tertentu. Sebut saja YouTube Go, Maps Go, Gmail Go, dan lain-lain.

Ukuran dari aplikasi ini juga lebih sedikit, sehingga baik Infinix Smart 5 maupun Infinix Smart 6 mampu memuat banyak aplikasi ke dalam kapasitas memori internal yang terbatas. Tapi jika Anda ingin, bisa juga menginstal versi reguler dari aplikasi tersebut.

Android 11 Go Edition juga diklaim Google mampu membuka aplikasi 20 persen lebih cepat dibandingkan pada Android 10 Go Edition. Pada Android 11 Go Edition pula, tersedia fitur Safe Folder pada aplikasi Files yang akan mengunci data rahasia pengguna menggunakan kunci akses PIN empat digit, beserta proses navigasi yang lebih smooth dan nyaman pengguna.

Perbedaan Infinix Smart 5 dan Smart 6

Sudah tidak sabar ingin meminang salah satu dari dua HP ini? Eits, tunggu dulu! Sebaiknya Anda ketahui dulu poin-poin perbedaan keduanya berikut ini.

Konfigurasi Kamera Depan dan Belakang

Selain performa, kedua smartphone ekonomis ini juga turut berbeda dalam hal kemampuan fotografinya. Infinix Smart 5 hadir pada dua versi yaitu model X657 dan X657C. Nah, untuk model X657 yang hadir di Indonesia, ia memiliki kamera utama sebesar 13 MP beserta dua lensa pendamping QVGA.

Sedangkan untuk varian model X657C, memiliki kamera 8 MP sebagai lensa utama dengan tambahan satu lensa QVGA. Entah apa yang dimaksud Infinix dengan QVGA secara persis, namun dugaan kami ini hanyalah kamera-kamera tambahan untuk keperluan dekoratif, alias gimmick.

Lalu, alih-alih memberikan peningkatan dari sisi kamera, sang perusahaan asal Hong Kong ini justru malah memberikan resolusi kamera yang lebih rendah pada Infinix Smart 6 yaitu 8 MP saja. Adapun sebagai lensa pendampingnya, ia hanya mengandalkan kamera 0.8 MP depth sensor untuk mengambil gambar bokeh. Sehingga, total kamera belakang yang dimilikinya hanyalah Dual Camera.

Secara kemampuan videografinya, keduanya pun sama-sama menyuguhkan resolusi hingga 1080p pada frame rate 30 FPS. Lain hanya dengan bagian depan yang menyajikan resolusi berbeda. Infinix Smart 5 hadir dengan kamera selfie 8 MP sementara Infinix Smart 6 hanya 5 MP. Pengguna bisa merekam selfie dengan resolusi 1080p, beda dengan Smart 6 yang hanya dukung video 720p.

Dilansir dari laman spesifikasi resmi kedua smartphone, Infinix Smart 5 tertera mendukung protokol WiFi IEEE 802.11 a/b/g/n/ac. Kami ingin memberikan penekanan pada "ac"-nya, yang menandakan bahwa Infinix Smart 5 memang telah mendukung dual band WiFi 5.

Berbeda dengan Infinix Smart 6 yang mendukung protokol IEEE 802.11 b/g/n. Ini artinya, ia hanya bisa terhubung dengan pita jaringan 2,4 GHz saja, tidak seperti Infinix Smart 5 yang sudah bisa terkoneksi dengan router yang berjalan pada 5 GHz.

Lalu, apa bedanya 2,5 GHz dan 5 GHz? Singkatnya, jaringan 5 GHz ini punya kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, namun modem yang menggunakan jaringan ini hanya bisa meraih jarak gapai yang tidak begitu luas, seperti yang dilansir dari CenturyLink.

Dengan begini, Infinix Smart 5 adalah opsi yang lebih baik jika Anda membutuhkan koneksi internet yang kencang. Jika Anda memilih Infinix Smart 6, mungkin akan mengalami kendala terkoneksi ke internet pada beberapa tempat publik seperti kafe restoran yang sudah beralih ke router WiFi 5.

Tahukah Anda? Infinix Smart 5 dan 6 rupanya sama-sama dibekali dengan sensor sidik jari terlepas dari harganya yang hanya 1 juta lebih sedikit. Ini sebuah pertanda kalau kedua ponsel tersebut jelas lebih baik dari mayoritas HP 1 jutaan lainnya.

Adapun sensornya ini terletak di belakang bodi alih-alih di samping menyatu dengan tombol power. Alhasil, keduanya menampilkan sebuah ceruk di belakang yang mempengaruhi sisi estetika desain bodi. Namun hal ini tidak masalah, adanya sensor sidik jari saja sudah kabar bagus, bukan?

Dua ponsel ekonomis tersebut pun menggunakan filosofis desain yang agak sedikit berbeda, contohnya saja pada Infinix Smart 5 yang menampilkan pantulan cahaya dengan pola berbentuk segitiga tanpa alas, sedangkan Infinix Smart 6 hadir dengan pola yang mirip zigzag, walau sebenarnya bukan zigzag sepenuhnya, sih.

Adapun di bagian modul kameranya, kami pribadi lebih menyukai desain pada Infinix Smart 5 dengan latar berwarna hitam. Membuatnya tampak seperti ponsel-ponsel premium di kelas menengah. Infinix Smart 6 yang dirilis lebih baru justru malah hadirkan modul kamera dengan desain lebih "apa adanya", berformat 4 x 4 yang sudah banyak dijumpai pada HP lain di kelas yang sama.